Gegap Gempita Pemilu FISIPOL 2012

Pesta demokrasi Mahasiswa FISIPOL UMY digelar, Senin 28 Juni 2012 Pemilihan Umum Gubernur BEM dan DPM Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pemilu yang diikuti oleh 4 calon Gubernur dan 20 DPM berlangsung mulai pukul 08.00 WIB dan ditutup pukul 17.00 WIB. Dari 2601 daftar pemilih tetap, hanya 721 mahasiswa FISIPOL yang menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan Gubernur dan DPM ini.

Tidak ditemukan kecurangan selama pelaksanaan Pemilu, hal ini sejalan yang diungkapkan oleh Muhammad Jabar (Humas/Publikasi KPU FISIPOL 2012) yang menyatakan: “Tidak ada kesulitan berarti selama pelaksanaan, hanya saja ada satu surat suara tersobek namun telah kami catat dalam berita acara”.

Ditemui ditempat berbeda Ketua KPU FISIPOL Hajar Sutadi mengatakan bahwa, “Pemilihan tahun ini berlangsung aman, tidak ada indikator kecurangan karena semua anggota KPU telah menjalankan tugasnya masing sehingga kesalahan-kesalahn bisa diminimalisir”. Untuk masalah keamanan, Hajar Sutadi menjelaskan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan pihak keamanan kampus agar bisa mengamankan proses pemilihan dan penghitungan. Selanjutnya Ketua KPU Hajar Sutadi menyapaikan harapan semoga gubernur dan DPM terpilih bisa menjalankan amanah dengan baik.

Penghitungan suara dimulai pada pukul 19.30 WIB dan dibuka langsung oleh Wakil Dekan Fisipol Bapak Bambang Wahyu Nugroho S.IP, MA. Berdasarkan Hasil perhitungan untuk calon Gubernur BEM FISIPOL periode 2012-2013, Calon dari PISIPOL (Partai Islami Progresif Revolusioner) Muti’ah Ishak menang tipis atas calon dari PHITA (Partai Hijau Hitam) Andi Patotori. Berikut perolehan suaranya:

No. Urut 1 Andi Patotori (Partai Hijau Hitam): 212 suara.
No. Urut 2 Achmad Zulfikar (Partai Amanat Mahasiswa) : 169 suara.
No. Urut 3 Romi Maulidi (Partai Mahasiswa Sejahtera Sosial) : 60 suara.
No. Urut 4 Muthi’ah Ishak (Partai Islami Progresif Revolusioner) : 217 suara.

Selanjutnya untuk penetapan kursi DPM akan dimusyawarahkan oleh KPU bersama Partai. (Nizar)

Jelajah Budaya Goes to Solo

Halo, sobat mahasiswa. KOMAHI UMY pada Minggu, 6 Mei 2012 yang lalu kembali mengadakan sebuah acara berjudul “Jelajah Budaya”. Acara ini merupakan salah satu program kerja dari divisi Bahasa dan Budaya Komahi UMY. Sekitar 32 mahasiswa dari jurusan Ilmu Hubungan Internasional dan dari luar HI, telah mengikuti acara ini.

Dengan keberangkatan dari UMY pada pukul 8.30 WIB, rombongan sampai di Solo, tepatnya di Keraton Solo pada pukul 10.00 WIB. Penjelajahan Budaya kali ini memang dimulai dari Keraton Solo, yang kemudian dilanjutkan ke Museum Purbakala Sangiran.

“Pas di Keraton Solo, pertama kita dibawa oleh para tour guide ke pendopo yang ada diluar keraton. Disana kita diberi penjelasan tentang sejarah keraton, beserta sejarah raja-raja yang pernah mendudukinya”, ungkap Binar Prasetya Muflihati, sekretaris KOMAHI 2012 yang juga mengikuti acara tersebut.

Setelah dari pendopo keraton, para rombongan diajak untuk memasuki perpustakaan keraton. Ketika di perpustakaan keraton, para rombongan dipertemukan dengan pangeran keraton solo. Dan didalam perpustakaan keraton itu, rombongan juga dapat menemukan beragam literatur-literatur kuno masa lalu. Bentuk-bentuk buku kerajaan lama Solo, sampai buku-buku yang terbuat dari pelepah daun lontar pun ada di dalamnya.

Sekeluarnya dari perpustakaan keraton, para rombongan lalu dibawa keluar kawasan keraton untuk selanjutnya melakukan penjelajahan ke museum purbakala Sangiran. Di dalam museum, rombongan ditunjukkan audio visual manusia purba dari Solo. Selepas menonton audio visual tersebut, para rombongan diajak berkeliling museum purbakala Sangiran, yang konten didalamnya terdapat miniatur-miniatur manusia purba, peralatan hidup manusia purba, dan lain sebagainya.

Acara berakhir pada pukul 15.30 WIB, dan selanjutnya para rombongan diajak untuk kembali pulang ke Jogja. Dan berikut komentar salah satu mahasiswa HI 2011, Ainun Ardhi, yang mengikuti acara tersebut, “Acaranya bagus, dengan ini, ya bisa mengenal budaya keraton Solo lebih dalam. Dan untuk selanjutnya, sebaiknya diadakan acara yang sama, tapi tempatnya tidak usah jauh-jauh, di kawasan Yogyakarta dulu aja. Toh kan di Jogja masih banyak budaya-budaya yang masih bisa di explore.”

Bagaimana kawan, tertarik untuk mengikutinya? Selalu ikuti kabar terbaru agenda KOMAHI yang akan diadakan yaa.. Dijamin kawan mahasiswa sekalian tidak akan menyesal dan akan mempunyai wawasan dan pengalaman yang bertambah. Salam KOMAHI!! (Deansa)

Campur Tangan Internasional terhadap Separatisme di Indonesia

Kamis, 10 Mei 2012 Divisi Pengembangan Wacana Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (KOMAHI) UMY mengadakan Seminar Nasional dengan topik “Campur Tangan Internasional terhadap Separatisme di Indonesia”. Seminar yang dihadiri oleh mahasiswa/i UMY maupun luar UMY ini menghadirkan pembicara Dr. Rizal Sukma yang merupakan Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies dan juga Dr. Surwandono, M.Si selaku dosen ilmu Hubungan Internasional. Seminar yang bertempat di ruang sidang gedung AR. Fakhrudin A dimulai pada pukul 10.00 WIB. Ketua panitia pelaksana Fariz Ramaditya (mahasiswa HI UMY 2011) memberikan sambutan pertama dengan dilanjutkan sambutan dari ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UMY Ali Muhammad Ph.D .

Selaku pembicara pertama, Dr. Rizal Sukma memaparkan beberapa penyebab adanya separatisme di Indonesia. Disampaikan oleh Dr. Rizal Sukma yang merupakan kelahiran Aceh menceritakan pengalaman-pengalamannya pada saat terjadinya operasi militer di Aceh. Peserta seminar dijelaskan dengan penyebab utama terjadinya separatisme yang ternyata bukan dari intervensi asing melainkan dari dalam Indonesia sendiri. Dr. Rizal Sukma menjelaskan bahwa tidak selamanya campur tangan asing yang menimbulkan adanya separatisme di Indonesia, bahkan pada kasus Gerakan Aceh Merdeka campur tangan asing justru menimbulkan dampak positif yakni perdamaian anatara TNI dan GAM.


Photo Session bersama Pembicara, Panitia, dan Beberapa Peserta

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Dr. Surwandono yang menjelaskan tentang konflik yang terjadi di Mindanao. Selain itu, beliau menjelaskan beberapa separatisme dalam pandangan islam. Sekitar satu setengah jam kedua pembicara memaparkan materi tentang separatisme di Indonesia. Selanjutnya sesi tanya jawab untuk kedua pembicara tersebut. Para peserta antusias memberikan pertanyaan-pertanya kepada kedua pembicara. (Ibda Fikrina Abda)

Berita terkait:
Rizal Sukma: Separatisme di Indonesia, Tak Ada Kepentingan Asing (www.umy.ac.id)