Category Archives: Pers Mahasiswa
Reportase : Seminar & Workshop Diplomatic Course 2013
“Program yang sangat bagus dari KOMAHI UMY. Semoga agenda yang selanjutnya semakin baik.” Tutur Ridha, salahsatu peserta DC (Nanang)
KULIAH UMUM: KUNCI KESUKSESAN KOREA OLEH PROF. YANG SEUNG-YOON
- Kepemimpinan politik,yang mulai diterapkan oleh Presiden Republik Korea Selatan yang pertama, yakni Presiden Lee Syngnam (1875-1965).
- Sifat orang korea yang bersatu padu di masa kritis, atau yang disebut Wigi (Wi = Waktu darurat ; Gi = Kesempatan Baru), contohnya krisis keuangan Internasional pada akhir 1997. Berbeda dengan Indonesia, Korea tidak punya banyak pilihan. Hanya antara hidup dan mati.
- Semangat keras untuk mengembangkan dan memajukan perusahaannya. Untuk mengembangkan dan memajukan negara dan bangsa, sebagian besar perusahaan berfungsi sebagai mesin yang secara aktif menjalankan roda perekonomian nasionalnya masing-masing. Sehingga, pemilik perusahaan diharuskan untuk memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan dan memajukan perusahaannya.
- Can do Spiritatau semangat dan tekad untuk mewujudkan merupakan alasan kesuksesan Korea, dimana orang Korea benar-benar memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk mewujudkan sesuatu dengan sumber daya ekonomi yang terbatas.
- Adanya penanaman modal untuk mengembangkan teknologi dalam rangka memperkuat daya saing nasional. Kini jumlah modal di bidang Research and Development mencatat urutan ke-5 di dunia. Saat ini pemuda Korea yang memiliki kemampuan tinggi, berkumpul di bidang penelitian, pengembangan, serta teknologi dan ilmu pengetahuan. PT. Samsung Elektronik sendiri memiliki tenaga penelitian dan pengembangan lebih dari 5.000 orang.
Pemimpin Karismatik Venezuela Wafat
Setelah lama berjuang melawan kanker yang dideritanya, Hugo Chavez, Presiden Venezuela akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (5/3) pukul 16.25 waktu setempat yang diumumkan oleh Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Presiden yang meninggal pada umur 58 tahun ini telah memerintah Venezuela sejak tahun 1999 hingga 2013. Yang tak lepas dari ingatan ialah, pernyatakan bahwa dirinya merupakan sosialis abad-ke21 dan musuh bagi Amerika Serikat.
Meninggalnya presiden yang bernama asli Hugo Rafael Chavez Frias tersebut mendapatkan tanggapan yang beragam dari seluruh penjuru dunia. Sebagian menyatakan berita duka ini sebagai musibah, sementara lainnya menganggapnya sebagai pintu masuk agar negara itu meninggalkan bayang-bayang pemerintahan sosialis Chavez. Terlepas dari berbagai kebijakan kontroversial yang dijalankannya semasa ia menjabat sebagai presiden Venezuela, Hugo Chavez merupakan salah satu sosok pemimpin pemberani dan tegas dalam mengambil setiap keputusan.
Upacara pemakaman kenegaraan Hugo Chavez dilangsungkan pada Jum’at (8/3) di Akademi militer Caracas 15.30 GMT (22.30 WIB). Upacara pemakaman ini dihadiri setidaknya oleh 55 kepala negara termasuk diantaranya Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad dan Presiden Kuba, Raul Castro. Setelah upacara tersebut, jenazah Hugo Chavez tidak akan dimakamkan melainkan akan dibalsem dan dibaringkan di dalam peti kaca. Rencananya, Jenazah akan disemayamkan lagi di “Mountain Barracks”, tempat dimana Hugo Chavez merencanakan kudeta pada 1992 yang gagal, selama 7 hari sehingga rakyat Venzuela dapat melayat. Sebelum dipindahkan ke tempat lainnya seperti dikatakan oleh Nicolas Maduro.
Berpikir Kritis Dengan Prespektif Feminisme
Peserta juga diajak berdiskusi untuk membahas tentang bagaimana Gender dapat membentuk masyarakat yang patriaki, bagaimana gender dapat membentuk Foreign Policymaskulinitas yang menjadi “Ideal Type” di masyarakat, dan masih banyak lagi. Dalam diskusi ini juga dipaparkan tentang bagaimana mahasiswa HI menggunakan perspektif Feminisme untuk melihat fenomena yang terjadi dalam Hubungan Internasional. “Dalam pendekatan keilmuan, marilah kita melihat fenomena ini sebagai bahan pembelajaran, jangan hanya diterima atau ditolak mentah-mentah,” papar Prof. Tulus.