Category Archives: Reportase KOMAHI

Asyiknya Malam Keakraban Bersama Mahasiswa Baru UMY 2013


Malam keakraban (Makrab) yang diselenggarakan oleh Korps Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KOMAHI UMY) pada 7-8 September 2013 lalu berakhir dengan sukses dan lancar. Acara yang dikomandoi oleh Zainal Abidin Syah Alam Salampessy atau yang akrab disapa Enal ini mendapat perhatian  yang luar biasa dari para mahasiswa baru Hubungan Internasional UMY.
Malam Keakraban tersebut merupakan kelanjutan dari acara sebelumnya, yakni Masa Ta’aruf (Mataf) yang dilaksanakan pada 3 hingga 4 September 2013. Makrab ini dilaksanakan untuk memberi kesempatan bagi mahasiswa baru untuk lebih  mengakrabkan diri satu sama lain. “Dalam acara Mataf, mereka menjadi kenal satu sama lain sebagai teman, dan menjadi keluarga ketika masuk dalam acara ini,” kata Enal saat dijumpai dilokasi Makrab yang bertempat di Wisma Kaliurang, Yogyakarta, Minggu (8/9).
Pada pagi harinya, para mahasiswa baru HI UMY 2013 berkumpul di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sembari menunggu Bus yang akan membawa peserta menuju lokasi makrab. Setibanya di lokasi, peserta disuguhkan dengan berbagai macam kegiatan yang telah disiapkan oleh tim Acara. Pada hari pertama, Mahasiswa Baru HI UMY 2013 diperkenalkan dengan Jurusan Hubungan Internasional oleh M. Faris Alfadh, MA selaku perwakilan dari jurusan, serta pengenalan International Program For International Relations (IPIREL) oleh Dian Azmawati selaku pengurus IPIREL. Tak lupa, dalam sesi tersebut juga dilakukan pengenalan pengurus KOMAHI kepada Mahasiswa Baru HI UMY.
Makrab ini juga dimaksudkan untuk memilih ketua angkatan HI UMY 2013yang kemudian dipilih dengan menggunakan sistem Vote. “Berbagai Games dan kegiatan yang telah disiapkan diharapkan dapat menambah kedekatan diantara mereka,” kata Arif Kurnia Aryanto selaku sekretaris Mataf dan Makrab HI 2013.
Arif mengatakan, bahwa makrab digelar untuk mendekatkan mahasiswa satu sama lain, terlebih mereka yang semula berasal dari daerah berbeda, yang tentunya memiliki adat dan kebiasaan berbeda, suku yang berbeda, dan kini mereka akan menjadi satu dalam sebuah keluarga yang baru di HI UMY. “sehingga diharapkan dengan adanya Makrab HI ini mereka dapat menyatu menjadi satu kesatuan baru di HI UMY ini” pungkasnya. Hal senada juga dikatakan Enal, bahwa acara makrab ini adalah sebuah proses untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain sehingga terwujudlah sebuah keluarga baru HI UMY.
Dengan adanya Makrab Mahasiswa Baru HI UMY 2013, diharapkan dapat menambah kesolidan angkatan 2013 sehingga dapat saling menghormati dan menghargai sesama, serta mendorong mahasiswa untuk menjadi individu yang berkualitas dunia.

Reportase: Table Manner Diplomatic Course 2013

Jogjakarta (8/5), Rangkaian acara Diplomatic Course KOMAHI UMY resmi ditutup dengan Table Manner di Jogjakarta Plaza Hotel. Table Manner ini sengaja dipilih sebagai momentum penutupan dan pelatihan bagi para peserta DC mengenai tata cara perjamuan makan para diplomat. Sebelumnya para peserta mengikuti simulasi sidang MUN di ruang sidang AR. Fachrudin lantai 5 dari tanggal 7 hingga 8 Mei 2013.

Seusai mengikuti rangkaian simulasi sidang sampai pukul 17.30 WIB, para peserta menuju lokasi Table Manner menggunakan bus dari panitia. Sesampainya di lokasi, peserta DC disambut dengan seni Gadong Gayo dari Sanggar Lunggun. Pihak hotel juga menyuguhkan aksi bartender sebagai hiburan untuk peserta. 


Setelah seluruh rangkaian sambutan acara selesai, pemandu acara langsung memberikan arahan kepada peserta mengenai tata cara table manner. Pemandu tidak hanya memberikan instruksi, tetapi juga contoh dan pengetahuan umum mengenai peralatan makan yang digunakan. 

Acara yang berlangsung hingga pukul 22.00 WIB ini mendapatkan apresiasi yang baik dari para peserta. “Ekstremely competitive”, tutur Jawwad, salah satu peserta DC. Acara yang masuk didalam rangkaian Silver Age Celebration of KOMAHI (SACK) ini diharapkan mampu memberi wawasan dan soft skill bagi mahasiswa HI UMY. Khususnya dalam bidang diplomasi dan tatacara sidang General Assembly Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). 

Panitia juga telah memilih peserta yang menjadi most up standing delegate, best position papper, dan best delegate selama mengikuti sidang GM MUN. Penghargaan akan diberikan kepada peserta dalam acara KOMAHI Birthday Party (KOMBAT) pada 18 Mei mendatang.

Reportase : Seminar & Workshop Diplomatic Course 2013

UMY 4/5/13 – Agenda perdana Diplomatic Course (DC) resmi dihelat pada hari Sabtu, 4/5/13. Acara yang masuk dalam rangkaian SACK (Silver Age Celebration of KOMAHI) ini diawali dengan Seminar Internasional. Dimana hadir sebagai pembicara yaitu Mr. George Wessel dari kedutaan besar Amerika Serikat dan Bapak Ali Muhammad, Ph.D selaku ketua jurusan prodi HI.
Acara seminar yang dihadiri 90 peserta ini mengangkat tema Global Proliferation of Nuclear Weapon. Tema ini sengaja dipilih karena tema ini merupakan isu yang cukup hangat di dunia internasional. Sebagai pemateri pertama, Bapak Ali Muhammad memberikan pemaparan mengenai perkembangan proliferasi senjata nuklir di dunia internasional secara umum. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan mengenai sikap Amerika terhadap isu proliferasi nuklir oleh Mr. George Wessel.
Setelah acara seminar selesai, para peserta mendapat pembekalan mengenai Sidang MUN (Models of United Nation) oleh UGM MUN Comunity. Pembekalan ini sengaja diberikan untuk mempersiapkan simulasi sidang yang akan berlangsung dari tanggal 7 – 8 Mei 2013 di ruang sidang AR. Fachrudin B.  Kemudian acara akan ditutup dengan Table Manner di Jogja Plaza Hotel seusai simulasi sidang.

“Program yang sangat bagus dari KOMAHI UMY. Semoga agenda yang selanjutnya semakin baik.” Tutur Ridha, salahsatu peserta DC (Nanang)

Pelatihan Penulisan Jurnal

Selasa (30/4) pukul 12.30 WIB, KOMAHI UMY mengadakan Pelatihan Penulisan Jurnal (PPJ). Bertempat di ruang simulasi sidang HI, Bapak Ade Ma’ruf Wirasenjaya, S.IP, M.A selaku pimpinan redaksi jurnal HI UMY menyampaikan beberapa hal mengenai penulisan jurnal ilmiah. 
Jurnal merupakan publikasi ilmiah yang mengandung informasi tentang kegiatan dan hasil kegiatan dalam bidang ilmu tertentu. Jurnal terdiri dari beberapa komponen, yaitu judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, bagian pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar rujukan (referensi). Jurnal berbeda dengan skripsi, panjang tulisan jurnal hanya 15 sampai 25 halaman. Tulisan jurnal harus objektif, rasional, kritis, dan aktual. Judul jurnal tidak harus sama dengan judul skripsi. Oleh sebab itu, satu skripsi bisa dibuat menjadi dua sampai tiga jurnal. “Jangan memikirkan jurnal jika belum memikirkan skripsi, karena jurnal hanya bisa ditulis setelah menyelesaikan skripsi” ujarnya.
Selain itu Pak Ade menyampaikan hal-hal apa saja yang harus dihindari dalam penulisan jurnal, seperti penggunaan bahasa-bahasa bombastis atau berlebihan, repetisi atau pengulangan, dan mengutip wikipedia. Beliau menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap plagiatisme dalam penulisan skripsi maupun jurnal. “Lebih baik skripsi atau jurnal yang sederhana namun original daripada yang canggih namun hasil plagiatisme” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa ada dua tipe mahasiswa, yaitu kutu buku (cenderung tidak tahu informasi) dan kutu informasi (cenderung tidak tahu teori). Akan lebih baik jika mahasiwa tidak hanya tahu informasi, namun tahu teorinya sehingga dapat menganalisa.
Mahasiswa bisa memanfaatkan Lab HI untuk membaca jurnal yang diterbitkan oleh jurusan. Selain itu, mahasiswa lebih baik membuat komunitas untuk berdiskusi dan saling bertukar informasi. 

KULIAH UMUM: KUNCI KESUKSESAN KOREA OLEH PROF. YANG SEUNG-YOON

Kegiatan kuliah umum dimulai pukul 14.00 WIB (23/4) dan bertempat di Ruang Simulasi Sidang Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Budaya korea sangat mendunia, alasannya adalah hampir semua muda-mudi Korea itu cantik dan ganteng. Alasan kedua karena dalam semua drama korea, dengan tujuan baik maupun tidak baik, banyak yang mengejar akhir dari drama tersebut, akibatnya banyak yang menyukai budaya korea.
Dalam kuliah umumnya, beliau menyampaikan 5 kunci sukses orang korea hingga saat ini.
Kunci Sukses Korea
  1. Kepemimpinan politik,yang mulai diterapkan oleh Presiden Republik Korea Selatan yang pertama, yakni Presiden Lee Syngnam (1875-1965).
  2. Sifat orang korea yang bersatu padu di masa kritis, atau yang disebut Wigi (Wi = Waktu darurat ; Gi = Kesempatan Baru), contohnya krisis keuangan Internasional pada akhir 1997. Berbeda dengan Indonesia, Korea tidak punya banyak pilihan. Hanya antara hidup dan mati.
  3.  Semangat keras untuk mengembangkan dan memajukan perusahaannya. Untuk mengembangkan dan memajukan negara dan bangsa, sebagian besar perusahaan berfungsi sebagai mesin yang secara aktif menjalankan roda perekonomian nasionalnya masing-masing. Sehingga, pemilik perusahaan diharuskan untuk memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan dan memajukan perusahaannya.
  4. Can do Spiritatau semangat dan tekad untuk mewujudkan merupakan alasan kesuksesan Korea, dimana orang Korea benar-benar memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk mewujudkan sesuatu dengan sumber daya ekonomi yang terbatas.
  5.   Adanya penanaman modal untuk mengembangkan teknologi dalam rangka memperkuat daya saing nasional. Kini jumlah modal di bidang Research and Development mencatat urutan ke-5 di dunia. Saat ini pemuda Korea yang memiliki kemampuan tinggi, berkumpul di bidang penelitian, pengembangan, serta teknologi dan ilmu pengetahuan. PT. Samsung Elektronik sendiri memiliki tenaga penelitian dan pengembangan lebih dari 5.000 orang.


Presentasi dari narasumber sangat menarik, sehingga peserta kuliah umum sangat menikmati kuliah umum kali ini. Beliau juga membuka sesi tanya-jawab seputar masalah kunci sukses Korea. Yang menariknya lagi, presentasi beliau yang sederhana ini menjadi spesial dan berkesan karena beliau menarikan Gangnam Style dihadapan para peserta kuliah umum, sehingga peserta kuliah umum sangat menikmati kuliah beliau yang dimulai sejak pukul 14.00 wib ini.
Diwawancarai setelah kuliah umum, apakah kunci sukses Korea dapat diterapkan di Indonesia? Beliau menjawab “ketika saya sedang berada di Australia, mengikuti seminar yang dilaksanakan oleh National University of Korea, dan Australia National University, Presiden Australia mengatakan bahwa, jika saya Presiden Indonesia, maka Indonesia adalah negara maju nomor 1 di dunia jika menerapkan sistem kunci sukses korea ini”.
“Indonesia bisa sukses, jika benar-benar memanfaatkan sumber daya yang sangat banyak ini. Muda-mudi Indonesia harus punya semangat yang tinggi dalam bekerja, dengan dipimpin oleh pemimpin yang baik, maka Indonesia dapat menjadi negara maju nomor 1 di dunia”tambah beliau.